Selalu saja kita menyentuh bintang
Yang sedang jatuh di langit itu
Garis-garis yang teduh
yang rapuh
Yang berhenti dari sisa waktu menuju pagi, 

Barangkali ia tenggelam di dasar muara, tempat manusia berjanji akan bersama
Atau berakhir disapu ombak, sedang lainnya menunggu di dermaga hingga kiamat tiba; sebab bintang yang jatuh itu bisa jadi salah satunya

Atau barangkali di hutan-hutan, tempat daun-daun jatuh yang tak pernah membenci angin.
sebab ada yang telah jatuh
Dan tak bisa kembali sembuh

Namun apakah butir-butir itu bisa kembali seperti semula, seperti sedia kala?

Tentu saja tidak, tak berhak sama sekali
sebab siapa kita dapat merangkai kembali bintang yang jatuh meninggalkan langit dengan sisa gelapnya.